Luasnya jagat raya yang membentang dan tak terukur ini
juga telah diketahui manusia berisi rangkaian tata surya seperti
bintang-bintang beserta planet planetnya. Namun hingga kini yang diketahui
manusia hanyalah Bumi yang bisa ditinggali dengan nyaman oleh seluruh makhluk
hidup.
Bumi sepertinya memang satu-satunya tempat yang
memiliki kondisi yang paling tepat untuk ditinggali berbagai makhluk hidup
termasuk kita manusia. Seperti ayat Allah di dalam Al Qur'an, Allah SWT telah
memilih planet yang kita tinggali ini sebagai tempat kehidupan nabi Adam AS dan
umat manusia.
Turunlah kamu sekalian, sebahagian
kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Di
bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu
akan dibangkitkan.
Seperti telah banyak disampaikan, di alam
semesta ini terdapat triliunan planet termasuk Bumi yang kita pijak. Namun
hingga kini masih belum ditemukan planet yang memiliki kehidupan di luar
angkasa sana. Kalau pun ada, namun masih merupakan asumsi yang sulit dibuktikan
secara nyata.
Ayat
di atas telah menjelaskan dengan sempurna bahwa sejak awal kehidupannya, manusia
memang diciptakan untuk tinggal di planet ini selama hidup, hingga berakhirnya
yaitu kematian serta kebangkitannya pun juga bakal terjadi di Bumi.
Jika kita menyadari
dengan sedalam-dalamnya, semua itu bukanlah secara kebetulan belaka. Manalah
mungkin desain yang maha canggih ini hanya terjadi secara kebetulan belaka.
Agar makhluk hidup biologis seperti kita, hewan dan tumbuhan dapat hidup
disuatu planet, ada sekian banyak persyaratan mendasar yang ternyata ini tidak
dimiliki oleh planet lain.Mari kita simak satu persatu, kenapa hingga kini
hanya bumi sebagai planet yang bisa ditinggali makhluk hidup biologis.
1. Punya
daratan
Daratan tempat kita
berpijak. Ada banyak planet besar didalam lingkup tata surya kita yang tidak
memiliki daratan, seperti planet Jupiter, Saturnus dan Uranus.Planet planet
besar tersebut hanya terdiri dari total gas. Tentu saja ini tidak akan mungkin
dihuni oleh manusia karena tidak ada tempat berpijak. Manusia sepertinya memang
didesain hanya bisa hidup dengan cara berpijak didaratan.
2.
Bumi memiliki pengaturan suhu yang super canggih
Dengan kondisi
tatasurya yang kejam, dingin, badai serta panas yang ekstrim. Tapi nyatanya,
kita masih bisa nyaman dengan suhu dan lingkungan di bumi. Tak diragukan lagi
jika Bumi memiliki sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat
canggih, sehingga bumi tidak sampai membeku atau memanas secara ekstrem.
Bandingkan dengan
Pluto, suhu Pluto terbilang sangat rendah, yaitu sekitar minus 328 derajat
Celsius. Dengan suhu seperti itu, makhluk biologis apa yang sanggup hidup. Atau
yang sebaliknya, yaitu daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat
dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bahkan bisa melelehkan logam
timbal.
3.
Bumi memiliki sistem daur ulang air yang canggih
Allah SWT telah
menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dari air, sebagaimana firman-Nya
berikut ini:
Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu menjadi hidup. (QS. Al-Anbiya’: 30)
Oleh karena itu
Allah SWT tidak hanya memberikan air untuk menutupi 2/3 permukaan Bumi, namun
sekaligus juga dengan mempertahankan keseimbangan mekanismenya. Mungkin Anda
semua masih ingat dengan pelajaran IPA semasa sekolah. Itulah yang disebut
sebagai daur ulang air, dimana air kotor yang telah kita pakai akan meresap
maupun menguap dan kemudian turun lagi menjadi 100% air jernih yang dapat
dimanfaatkan kembali Bumi telah diberi Allah SWT dengan mekanisme penyulingan
air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi
setiap tahun.
Dan air dengan
jumlah yang cukup itu sampai hari ini masih hanya ada di Bumi, di planet lain
memang ada asumsi adanya air, akan tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya
masih menjadi perdebatan.
Menurut para ahli,
air sebenarnya tidak terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar
angkasa dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku sebagai komet yang
menghantam Bumi. Dan air itu hingga kini masih ada dibumi. Nggak mungkin kalau
hal itu tidak sengaja dipertahankan agar menetap di Bumi. Kalau kita
menghubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT, maka benarlah adanya yaitu :
Dan
Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(QS. Al-Mu’minuun: 18)
4.
Bumi mempunyai ATAP sebagai pelindung
Kita pasti sudah
tau dari banyak membaca atau menonton film dokumenter. Jika Angkasa luar itu
ganas dan mematikan. Paling tidak yang terjadi sehari-hari adalah ancaman
meteorit yang menghujani bumi, dan yang kedua adalah ancaman dari keganasan
sinar matahari. Di langit itu ternyata banyak bertebaran benda-benda angkasa,
mulai dari yang kecil sampai yang besar. Setiap saat benda-benda itu melintasi
suatu planet dan akan tertarik oleh gaya gravitasinya. Sinar matahari, apalagi
badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati seketika.
Maka untuk itu
diperlukan atap yang mampu melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit dan
juga cahaya matahari yang sebenarnya mematikan itu. Atmosfer kita ini ternyata
dipenuhi dengan zat yang berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya
maut matahari. Salah satunya adalah ozon, yang akhirnya bisa membuat cahaya
matahari tak mengandung ultraviolet lagi.
Maha benarlah Allah
SWT ketika berfirman:
Dan
Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)
5. Bumi
memiliki udara dalam atmosfir
Ciri khas dari
makhluk hidup adalah bernapas. Manusia dan hewan memerlukan oksigen untuk
bernafas, dan tumbuhan memerlukan karbondioksida. Di Bumi, keduanya tersedia
dalam jumlah yang seimbang.
Atmosfer kita
memiliki kadar oksigen dalam takaran yang tepat. Tidak terlalu banyak, dan
tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari seluruh udara yang ada.
Terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah
karbondioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.
Anehnya kadar
oksigen ini tetap bertahan dan stabil pada sekitar 21 persen, yaitu
sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk hidup di Bumi. Jika kadarnya kurang
dari itu, bisa menyebabkan problem pernapasan. Sebaliknya, kalau melebihi maka
secara radikal akan menyebabkan proses oksidasi akan berjalan dengan tidak terkendali.
Di antaranya adalah tingkat kebakaran dan pengeroposan logam-logam akan
melonjak secara dramatis.
6.
Bumi punya gunung dan lembah
Gunung dan lembah
inipun termasuk sebagai salah satu persyaratan agar planet dapat dihuni. Agar
terjadi siklus siang dan malam, Bumi berputar pada porosnya seperti gasing.
Kalau dihitung-hitung putaran semu bagi penghuni Bumi, kecepatannya mencapai
40.000km/24 jam, atau sama dengan 1.666 km/jam. Itu lebih cepat dari
kecepatan pesawat jet komersial.
Menurut para ahli,
perputaran permukaan Bumi ini ternyata menyebabkan timbulnya angin
kencang di atmosfernya. Lalu kenapa hal itu itu tidak menyebabkan timbulnya
angin badai ? Bahkan kita nyaman-nyaman saja berdiri dipermukaan bumi ?,,
Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang
tinggi-rendah yang berupa bentuk gunung dan lembah. Gunung juga bermanfaat
untuk menjaga lempeng bumi tetap pada tempatnya. Coba kalau daratan bisa
bergeser dalam waktu satu malam, tak mungkin makhluk hidup bisa bertahan.
Dalam waktu yang
bersamaan, hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai
wilayah bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23,5 derajat.
Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. An Naml: 88)
7.
Bumi memiliki pabrik makanan buat seluruh makhluk hidup
Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )
Planet Bumi secara
sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-makhluk
yang tinggal di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan pepohonan pun banyak yang
menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam
kebutuhan bagi manusia. Dari sini kita memperoleh sumber gizi seperti
karbohidrat, protein, lemak hewani dan lemak nabati. Dan hingga lebih
kecil lagi sampai kepada tingkat molekul untuk bisa bertahan hidup. Makanan dan
udara yang kita hirup ini masih mengandung zat yang bersifat racun. Makanan
yang kita makan, diantaranya menyediakan zat yang bersifat anti oksidasi,
anti toksin dsb.
Binatang yang hidup
pun memiliki keseimbangan yang disebut rantai makanan. Jika rantai makanan
terganggu, bisa menyebabkan pertumbuhan spesies lain tak terkendali. Misalnya
belalang, jika tak terkendali, maka jangan harap bisa makan nasi atau yang
lainnya. Ada hewan predator dalam sistem ekosistem masing-masing, agar alam
senantiasa selalu dalam keseimbangannya demi kesejahteraan kita. Kecuali,
manusia sendiri sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka
rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.
8. Lautan dan Sungai-sungai
Para ahli ilmu astronomi dan para ahli ilmu gerak membicarakan tentang lautan dan sungai-sungai besar, asal-usulnya, sumber airnya, dan tempat berakhirnya aliran airnya, dengan pembahasan yang sarat dengan hukum-hukum dan argumentasi-argumentasi yang menunjukkan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta ‘ala.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Telah dipancarkan empat buah sungai dari
surga, yaitu Eufrat, Nil, Saihan, dan Jaihan.” (HR. Imam Ahmad, Musnad
Ahmad, 7229).
Keterangan : Saihan adalah sungai yang terletak di bagian selatan Turki, sedangkan Jaihan adalah sungai yang terletak di perbatasan antara Turki dan Siria. Seakan-akan yang dimaksud adalah, sungai-sungai tersebut menyerupai sungai-sungai yang ada di surga berkaitan dengan kejernihan airnya, rasa airnya (tawar), dan cara mengalirnya.
Semuanya terbukti
tetap terjaga pada sistemnya masing masing untuk menjaga kehidupan tetap
seimbang, sehingga kita tetap bisa bertahan hidup hingga sekarang. Terlalu naif
bagi kita kalau mengatakan itu hanya dengan kata “KEBETULAN”.
Marilah kita semua menjaga Bumi dengan segala isinya, yang sudah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk kelangsungan hidup makhluk-Nya. Jangan kita manusia merusak lingkungan dan sumber makanan dan marilah kita menjaga keseimbangan eko sistem lingkungan. Silahkan mencari kekayaan, tapi ingat ada batas-batas yang tidak boleh di langgar. Ingat ......!!!!! Salah satu tugas manusia di muka Bumi, yakni menjadi khlaifah fil ardhi.