Terbitnya matahari dari timur dan terbenam di barat merupakan
sunnatullah terhadap alam semesta, akan tetapi hikmah Allah yang bijak telah
berkehendak untuk menjadikan terbitnya matahari dari barat sebagai salah satu
tanda yang jelas akan datangnya Kiamat.
Terbitnya matahari dari barat sama dengan tanda-tanda Kiamat yang
lain adalah perkara yang telah ditetapkan oleh al-Kitab, sunnah dan ijma”
Firman Allah, Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda
Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum
beriman sebelumnya atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
(QS. Al-An’aam: 158).
Jumhur ahli tafsir telah menyepakati bahwa sebagian tanda-tanda di
dalam ayat itu adalah terbit matahari dari arah barat.
Adapun sunnah maka hadits riwayat Muslim nomor 2942 dan Abu Dawud
nomor 4310 dari Abdulah bin Amru bin Ash berkata, Saya menghafal dari
Rasulullah saw sebuah hadits yang tidak pernah aku lupakan, saya mendengarnya
bersabda, Sesungguhnya tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya
matahari dari barat, keluarnya binatang bumi kepada manusia di waktu dhuha. Apa
pun yang muncul terlebih dahulu maka yang lain akan segera menyusul di
belakangnya.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
Bersegeralah beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari
barat, dukhan, Dajjal, binatang bumi, teman khusus kalian dan urusan umum. (HR. Muslim nomor 2947). Hisyam bin
Amir berkata, Teman khusus adalah kematian. Qatadah berkata, Urusan umum adalah
Kiamat
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,
Kiamat tidak datang sehingga matahari terbit dari barat. Jika manusia
melihatnya maka mereka semua beriman.
Dalam riwayat lain, “Jika matahari telah terbit dari arah
barat dan orang-orang melihatnya, maka mereka semua beriman. Pada saat itu iman
seseorang tidak lagi berguna untuk dirinya selama dia belum beriman sebelumnya
atau memperoleh kebaikan dalam imannya. (HR. al-Bukhari 7/190 dan Muslim nomor
157)
Umat Islam secara keseluruhan telah ber-ijma’ bahwa terbitnya
matahari dari barat adalah salah satu tanda Kiamat kubro berdasarkan hadits-hadits yang shahih
dan jelas begitu pula al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi saw.
Iman dan Amal Pada Saat Matahari Terbit dari Barat
Kesimpulan yang diambil dari ayat yang mulia dan hadits-hadits
yang disebutkan di atas, dan hadits-hadits lain yang senada bahwa apabila
matahari telah terbit dari barat maka iman yang terjadi pada hari itu tidaklah
berguna bagi orang yang sebelumnya musyrik atau kafir, tidak pula taubat yang
dilakukan pada waktu itu bagi orang yang beriman tetapi sebelumnya dia
melakukan kemaksiyatan, kebaikan yang dilakukan sesudah itupun tidaklah
berguna. Imannya yang terdahulu menjaganya dari kekekalan di dalam Neraka, jika
dia masuk ke dalamnya maka karena dosa-dosanya. Adapun pemilik iman terdahulu,
tetapi tidak murni, maka imannya berguna untuk dirinya begitu pula amal-amal
yang menyertainya yang dikerjakannya. Yang ditolak adalah taubatnya saat itu
dari imannya yang bercampur dengan kemaksiyatan, begitu pula orang yang
sebelumnya tidak beriman dan beramal shalih, maka iman dan amal shalih yang
tiba-tiba dilakukan pada saat itu tidaklah diterima.
Adapun orang mukmin yang telah bertaubat dari kemaksiyatan dan telah mengerjakan kebaikan semampunya, maka imannya ini berguna baginya demi keselamatannya dan amal shalihnya berguna baginya demi derajatnya dan kebaikan yang dia kerjakan setelah itu, di mana sebelumnya dia telah melaksanakannya, ia juga berguna baginya.
Adapun orang mukmin yang telah bertaubat dari kemaksiyatan dan telah mengerjakan kebaikan semampunya, maka imannya ini berguna baginya demi keselamatannya dan amal shalihnya berguna baginya demi derajatnya dan kebaikan yang dia kerjakan setelah itu, di mana sebelumnya dia telah melaksanakannya, ia juga berguna baginya.
Kaidah Syar’i Dalam Masalah Ini
Setiap kebaikan yang tiba-tiba dilaksanakan di mana pendorongnya
adalah dilihatnya matahari terbit dari arah barat dan juga pelakunya tidak
pernah melaksanakannya sebelumnya, maka ia tidak berguna, baik kebajikan itu
termasuk ushul (pokok) ataupun furu (cabang). Sebaliknya semua kebaikan di mana
pelakunya telah melaksanakannya sebelum dia melihat tanda ini maka ia berguna.
Allamah Al-Qurtubi dalam at-Tadzkirah menjelaskan alasan ditolaknya iman pada hari itu, dia berkata, Para ulama berkata, Iman tidak berguna bagi pemiliknya pada waktu matahari terbit dari barat karena ketakutan hebat yang menyelimuti hatinya. Di mana ketakutan ini memadamkan semua syahwat jiwa dan meluruhkan seluruh kekuatan tubuh. Maka seluruh manusia karena mereka telah yakin Kiamat di ambang pintu menjadi seperti orang di mana kematian telah berada di pelupuk mata. Dalam kondisi demikian dorongan-dorongan kepada kemaksiyatan telah hilang dan luruh dari mereka. Maka barangsiapa bertaubat dalam kondisi ini maka taubatnya tidak diterima sebagaimana taubat orang yang maut telah berada di pelupuk matanya.
Hafizh Ibnu Katsir dalam An-Nihayah berkata, Hadits-hadits yang mutawatir ini bersama ayat yang mulia merupakan dalil bahwa siapa yang baru beriman dan bertaubat pada saat matahari terbit dari barat maka ia tidak diterima darinya. Hal itu demikian wallahu a’lam karena ia adalah tanda Kiamat terbesar yang menunjukkan kedekatannya, maka hari itu diperlakukan seperti hari Kiamat.
Allamah Al-Qurtubi dalam at-Tadzkirah menjelaskan alasan ditolaknya iman pada hari itu, dia berkata, Para ulama berkata, Iman tidak berguna bagi pemiliknya pada waktu matahari terbit dari barat karena ketakutan hebat yang menyelimuti hatinya. Di mana ketakutan ini memadamkan semua syahwat jiwa dan meluruhkan seluruh kekuatan tubuh. Maka seluruh manusia karena mereka telah yakin Kiamat di ambang pintu menjadi seperti orang di mana kematian telah berada di pelupuk mata. Dalam kondisi demikian dorongan-dorongan kepada kemaksiyatan telah hilang dan luruh dari mereka. Maka barangsiapa bertaubat dalam kondisi ini maka taubatnya tidak diterima sebagaimana taubat orang yang maut telah berada di pelupuk matanya.
Hafizh Ibnu Katsir dalam An-Nihayah berkata, Hadits-hadits yang mutawatir ini bersama ayat yang mulia merupakan dalil bahwa siapa yang baru beriman dan bertaubat pada saat matahari terbit dari barat maka ia tidak diterima darinya. Hal itu demikian wallahu a’lam karena ia adalah tanda Kiamat terbesar yang menunjukkan kedekatannya, maka hari itu diperlakukan seperti hari Kiamat.
Firman Allah, Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah
kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau
kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari
datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang
bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu. (QS. Al-An’am: 158).
Firman Allah, Maka tatkala mereka melihat adzab Kami,
mereka berkata, kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada
sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka
tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah
sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu
binasalah orang-orang kafir (QS.
Al-Mu'min: 84-85).
Firman Allah, Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan
hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.
(QS. Az-Zukhruf: 66). Wallahu a'lam.